Humor : Tentang Orang Kaya (Part 3)
Friday, January 23, 2009
Tuan Willy yang milyuner menelpon pihak rumah sakit.
"Saya minta disiapkan sebuah ruangan VIP yang mewah.""Baiklah. Tapi kalau boleh saya tahu, ruangan yang Tuan pesan itu untuk siapa?"
"Untuk saya."
"Apakah TUan tengah menderita sakit?"
"Tidak. Saya ingin tidur!"
-------------------------------------------------------------------------
"Semalam aku mimpi jadi seorang milyuner!" kata seorang gelandangan pada seorang temannya.
"Wah asyik dong!" jawab temannya.
"Memang asyik! Setiap hari aku dikelilingi banyak wanita."
"Cantik-cantik wanitanya?"
"Itulah yang aku sesalkan. Dan membuat aku cepat-cepat bangun dari tidurku. Soalnya, wanita-wanita yang mengelilingiku itu wajahnya semua sama dengan wajah istriku. Tembem, hidungnya pesek, matanya belo! Sungguh menyebalkan!"
"Wah asyik dong!" jawab temannya.
"Memang asyik! Setiap hari aku dikelilingi banyak wanita."
"Cantik-cantik wanitanya?"
"Itulah yang aku sesalkan. Dan membuat aku cepat-cepat bangun dari tidurku. Soalnya, wanita-wanita yang mengelilingiku itu wajahnya semua sama dengan wajah istriku. Tembem, hidungnya pesek, matanya belo! Sungguh menyebalkan!"
---------------------------------------------------------------------------
Seorang jutawan bertemu dengan seorang pengemis. Tanpa diminta, jutawan itu mengeluarkan uang dan memberikan pada pengemis itu.
"Terima kasih, Tuan. Tapi rasa-rasanya saya seperti bermimpi."
"Mimpi? Kenapa?"
"Seorang jutawan seperti Tuan, ternyata memberi sedekah pada pengemis cuma seratus perak!"
"Terima kasih, Tuan. Tapi rasa-rasanya saya seperti bermimpi."
"Mimpi? Kenapa?"
"Seorang jutawan seperti Tuan, ternyata memberi sedekah pada pengemis cuma seratus perak!"
----------------------------------------------------------------------------
"Istriku hobinya main piano, anakku yang pertama hobinya main drum, anakku yang kedua hobinya menyanyi," kata Tuan Andri pada temannya.
"Tuan termasuk seorang lelaki yang beruntung. Sudah memiliki kekayaan, memiliki pula rumah tangga yang harmonis."
"Apanya yang harmonis? Justru kuanggap rumahku seperti neraka. Soalnya mereka bermain dari pagi hingga malam tanpa berhenti. Sehingga kupingku rasanya seperti mau pecah!" kata Tuan Andri kesal.
"Tuan termasuk seorang lelaki yang beruntung. Sudah memiliki kekayaan, memiliki pula rumah tangga yang harmonis."
"Apanya yang harmonis? Justru kuanggap rumahku seperti neraka. Soalnya mereka bermain dari pagi hingga malam tanpa berhenti. Sehingga kupingku rasanya seperti mau pecah!" kata Tuan Andri kesal.
-----------------------------------------------------------------------------
Tuan Beno dan Tuan Basri yang sama-sama jutawan berlibur bersama keluarganya di sebuah pantai yang indah. Ketika itu mereka duduk berdua sambil baca koran.
"He, lihat! Betapa cantiknya cewek-cewek itu. Tubuhnya mulus, padat, dan berisi!"teriak Tuan Basri tiba-tiba sambil menunjuk ke arah pantai.
"Sebaiknya kau pakai kacamatamu dan perhatikan dengan cermat. Bukankah cewek-cewek yang sedang mandi di pantai itu adalah anak-anakmu sendiri?"
"He, lihat! Betapa cantiknya cewek-cewek itu. Tubuhnya mulus, padat, dan berisi!"teriak Tuan Basri tiba-tiba sambil menunjuk ke arah pantai.
"Sebaiknya kau pakai kacamatamu dan perhatikan dengan cermat. Bukankah cewek-cewek yang sedang mandi di pantai itu adalah anak-anakmu sendiri?"